Baru-baru ini gw nonton film judulnya Seeking a Friend for the End of the World.
Dibintangi oleh Steve Carell dan ada juga Keira Knightley. Naa, kalau denger
namanya doanx, suka bikin penasaran film kaya apa sech yang bisa menyatukan
mereka berdua? Apa bakalan sekonyol Get
Smart atau seserius Atonement? Waktu
awal gw liat cover filmnya, gw menebak film ini akan mengandung unsur-unsur
konyol sedikit. Apalagi ada Steve Carell disitu, terkenal sebagai aktor yang
doyan bermain dalam film berbau komedi.
Setelah gw tonton filmnya, ternyata tebakan gw
agak sedikit meleset. Film ini ga selucu
yang gw kira. Memang sech masih ada hal-hal yang bisa bikin gw ketawa, tapi
bukan banyolan semacem slapstick gitu.
Gw melihat kelucuan ini dari tingkah laku atau kepribadian dari karakternya,
selain memang ada sikon lain yang masih bisa bikin gw (pribadi) ketawa. Film
ini kalau ibarat makanan tu seperti cookies, rasanya renyah, manis, dan ringan.
Dialognya santai, ga nora’ (menurut gw), wajar (yang ga wajar tu yg kaya gimana
coba? *mikir), ga banyak basa/i busuk penuh dengan kata-kata romantis. Intinya
gw suka film ini. Film ini jadi salah satu yang masuk dalam daftar ‘Film yang
ga bosen buat ditonton’ versi gw.
Tema filmnya sendiri sech tentang cinta, dibalut
dengan latar belakang dunia menjelang akhir hayat karena asteroid yang akan segera
menabrak bumi dalam waktu dekat. Jadi, secuil ceritanya tu Dodge (Steve Carell)
yang sudah menikah akhirnya ditinggal pergi oleh istrinya, karena istrinya
ternyata punya selingkuhan. Ditengah-tengah rasa kesendiriannya, tiba-tiba
muncul sosok Penny (Keira Knightley) diberanda apartmentnya dalam keadaan
menangis, soalnya Penny ketinggalan
pesawat yang bisa membawa dia berkumpul bersama keluarganya. Kemudian dari situ
cerita berlanjut ke kejadian dimana Penny memberikan surat-surat milik Dodge yang
nyasar ke alamat apartmentnya. Diantara sekian banyak surat, terdapat surat
dari Olivia, kekasih Dodge waktu jaman sekolah, sehingga menumbuhkan keinginan Dodge
buat ketemu lagi sama Olivia. Suatu malam, keadaan makin kacau akibat akhir
dunia yang makin dekat. Dan, itulah momen awal dimana pada akhirnya Dodge dan
Penny saling membantu untuk bisa bertemu dan berkumpul dengan orang yang mereka
kasihi.
Untuk kelanjutan kisahnya, silahkan ditonton saja
filmnya. Hohoho.
Naa, sebenernya gw bukan mau me-review soal filmya, tapi ada faktor lain
yang bikin otak gw ganjen untuk bekerja dan jari gatel buat mengetik.
Eits, bukaan, bukan soal cinta. Tapi soal ‘when the time is running out’.
Seperti yang udah gw bilang sebelumnya, film Seeking a Friend for the End of the World
tu mengambil latar belakang tetang akhir dunia. Ketika tau bahwa waktu kita untuk
hidup di dunia udah hampir habis. Serem khan?! Kalo udah tau begitu, apa yang
bakal dilakukan? Di dalam film sech, diperlihatkan bahwa orang-orang akan
melakukan hal-hal yang mereka inginkan untuk ‘terakhir’ kalinya, entah itu
pesta pora atau sekedar kumpul bareng keluarga. Tapi ada juga yang menjalankan
kegiatan seperti runtinitas sehari-hari, kaya ga terjadi apa-apa. #santai #tetepasek
Waktu gw nonton film ini dan melihat bahwa ada orang-orang
yang berusaha untuk hidup sebaik mungkin karena sadar waktu mereka akan habis, timbullah
sebuah pertanyaan di otak gw, ‘Kenapa musti nunggu ketika kita tau waktu kita
udah mau habis?’
Kenapa musti sampai bener-bener tau jelas batas
waktunya baru kita mau bertobat, atau makan bareng keluarga, atau nemenin anak
belajar atau maafin orang, dkk? Padahal pada dasarnya kita tau bahwa hidup kita
itu ada limitnya. Kalau limitnya besok, tapi belum sempet menyenangkan orang
tua, gimana? Kalo limitnya 1 jam lagi, kalang kabut ga tu? Kalo limitnya 1
menit lagi, bisa apa hayoo?
Ketika pertanyaan ini muncul, gw cuma bisa senyum
dan berkaca pada diri gw sendiri, ‘betapa cantiknya gw’.Hoho. Bukaan, bukan
itu! Bercanda, bercanda! Hoho. Tapi, gw menyadari kalo PR gw masih buanyaaak, bahwa
rasanya gw belum cukup untuk bisa jadi berkat buat orang-orang di sekitar gw, dll.
Entah dengan kehidupan kalian yang baca tulisan
ini. Kalo merasa PR-nya masih banyak kaya gw, mari kita belajar bersama untuk
bisa menjalani hidup dengan baik, belajar untuk ga perlu nunggu sampai waktunya
bener-bener jelas. Memanfaatkan jatah hidup dengan sebaik-baiknya. Diisi dengan
hal-hal yang postif, bukan cuma buat diri sendiri, tapi juga orang-orang
disekitar. Amin.
God bless ^^
NB : buat yang doyan nail polish, nail polish yang
dipake Penny a.k.a Keira Knightley di film ini lucu lho warnanya. Kalo ada yang
nemu, kasih tau ya. I appreciate that. Thanks to the max. Hoho